SONGGORITI





Songgoriti terletak di desa Songgokerto III Batu kabupaten, di bawah kaki Gunung panderman dan memiliki kolam air panas. Ada candi Songgoriti dan Patung Ganesha sebagai kelalaian kerajaan Singosari dan zaman Belanda. Candi Songgoriti terletak di sebuah lembah pegunungan memisahkan antara Arjuna dengan Gunung Kawi. Candi ini telah dibangun dengan air panas, yang telah diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Dilihat dari gaya arsitektur yang sederhana, candi ini digolongkan sebagai candi tertua di Jawa Tengah dan dekorasi yang dijelaskan cara Jawa Tengah.



Objek wisata Songgoriti dikelilingi oleh pemandangan alam, sehingga memiliki udara segar dan sejuk. Objek ini sangat menarik bagi siapa saja yang ingin berjalan-jalan santai atau karena merasakan nuansa alam nyata.





Candi Supo Songgoriti

Candi Supo Songgoriti terletak di sub-desa, desa Songgoriti, Batu, Kabupaten. Candi tua ini terletak di kawasan wisata Songgoriti dan sering dikunjungi oleh banyak wisatawan. Candi Supo adalah candi warisan Mojopahit dan dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai tempat untuk mencuci pusaka ribuan tahun yang lalu. Hal ini difasilitasi dengan; hangat kolam renang, kolam renang, hotel, villa, bunga kios, toko suvenir, dll

Tenggelam dalam kepadatan pengunjung wisata air panas songgoriti, memang keberadaan Candi ini kurang diketahui/diminati oleh pengunjung. Bukan hal yang aneh mengingat kondisi candi tersebut boleh dibilang sudah tinggal separuhnya, beberapa relief dan arca yang ada sudah tidak utuh lagi. Ditambah ukurannya yang tidak besar yakni hanya 14.36 x 10.10 meter dan tinggi 2.44 meter, candi ini bisa dibilang tersembunyi dari pagar hotel yang sering dipakai dan dijejali kendaraan roda empat.

Lokasi Candi Songgoriti ini sebenarnya terletak disebuah lembah yang memisahkan antara lereng Gunung Arjuna dengan lereng Gungung Kawi. Candi ini dibangun diatas mata air panas yang pada masa lalu diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bangunan candi terbuat dari batu andesit, sedangkan pondasinya dari batu bata. Secara arsitektural bangunannya terdiri atas kaki, tubuh dan atap candi, sedangkan yang sampai sekarang bisa dilihat hanyalah kaki candi dan sebagian tubuh candi sisi Timur, Utara dan Barat. Masa pembangunan Candi Songgoriti belum dapat diketahui dengan pasti, tetapi diduga candi ini berasal dari masa pemerintahan Pu Sindok, yakni masa perpindahan kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad IX - X masehi.

Dilihat dari arsitekturnya yang sangat sederhana, Candi Songgoriti digolongkan sebagai candi tertua di Jawa Timur dan mempunyai hiasan berlanggam Jawa Tengah. Bangunan sisi candi yang tersisa (Timur, Utara, Barat) memiliki relung-relung sebagai tempat arca. Relung sebelah Timur merupakan tempat arca Ganesha, yang arcanya tinggal sebagian, yaitu bagian perut dan kaki. Relung sebelah Utara arcanya sudah hilang, sedangkan relung sebelah Barat, arcanya sudah tidak menempel lagi di relung, tetapi masih berada dilingkungan candi. Arca ini merupakan arca Agastya, yang dalam agama Hindu merupakan salah satu dari tujuh pendeta yang menyebarkan agama Hindu di Asia Tenggara dan Jawa.

Catatan mengenai candi Songgoriti pertama kali dibuat oleh Van I Jsseldijk pada tahun 1799, dan kemudian oleh Rigg pada tahun 1849 dan Brumund pada tahun 1863. Dalam tahun 1902 Knebel melakukan inventarisasipada situs Candi Songgoriti dan dilanjutkan dengan perbaikan (renovasi) pada tahun 1921. Candi Songgoriti yang kita lihat sekarang ini merupakan hasil renovasi pada tahun 1936-1946. Pada saat dilakukan renovasi diketemukan empat buah peti batu yang didalamnya berisi lingga-yoni dari bahan emas dan perunggu, mata uang, serta kepingan emas yang bertuliskan nama dewa.

Dari temuan-temuan tersebut dan adanya arca Agastya, menunjukkan bahwa candi ini bersifat Siwaistis. Mengenai fungsi dari Candi Songgoriti belum dapat diketahui dengan pasti, diperkirakan tempat ini merupakan tempat pemujaan/upacara tertentu, mengingat didalam bilik candi ini terdapat sumber air panas yang mengandung belerang, yang dapat menyembuhkan penyakit kulit. Sampai sekarang, sumber air ini dimanfaatkan sebagai sumber air pemandian yang letaknya tidak jauh dari Candi Songgoriti.

Kabar terakhir, Dinas Pariwisata Kota Batu pada 2005 akan mengajukan permohonan bantuan anggaran kepada Pemprov Rp 1 miliar. Dana itu untuk merenovasi dan menata konstruksi candi yang rusak parah, mengingat mahalnya biaya pembuatan replika dan lebih dari 25% bangunan candi itu tak utuh lagi.

LIHAT PHOTO   " SONGGORITI "




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More